Minggu, November 09, 2008

Hari Pahlawan : Apa yang kita pikirkan?

"Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Bung Tomo menyeru semangat para pejuang untuk menghacurkan pada penindas.

"Allahu Akbar! Allahu Akbar!" sebuah seruan atas nama Allah SWT sebagai penguasa segala bentuk kekuatan.

10 Nofember, selalu ramai dibanjiri dengan semangat patriotik sang komandan perlawanan. Lewat musik, rality show, short massage service, artikel, dll. Tapi, besok, 11 November... 12 November... sampai 9 November setahun lagi apa yang terjadi?
Masyarakat Indonesia, terlalu terbiasa dengan ceremonial penghambur-hamburan kesenangan, duit, waktu, etc. Bisa diyakini ceremonial menjadi agenda wajib Tahunan sang hari sakral ujung-ujung bambu runcing berserakan di tangan arek2 Suroboyo. Namun, begitu naifnya kita, saat ditanya esesnsi perjuangan kita atas penindasan oleh bangsa sendiri lagi-lagi juga oleh bangsa lain. Ada apa kawan? apa yang kita pikirkan!

Tidak salah memang, akhirnya otak kaum kapitalis plus matrealis mengeksploitasi pikiran yang tidak jelas tentang hari pahlawan 10 November. Apa yang telah dilakukan oleh kita yang dulu atas Nama Tuhan Yang Maha Esa telah meluluhlantakkan para penindas.

Sekarang siapa penindas itu? Banyak! mereka yang tak pernah tahu dan merasa siapa yang telah meraka tindas.
Pelajar masih seperti biasa, hanyalah objek politik taktis. Ya, Pelajar adalah status sosial tertentu (itulah paradigma masyarakat Indonesia) dimana mencapainya pun jika ada Uang. So, ga' salah kata Eko Prasetyo "ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH". belum lagi Pelajar Indonesia hanyalah kelinci percobaan atas "eksperimen" Kurikulum pemerintah atas nama perbaikan mutu pendidikan.
Rakyat kecil.......... yang menderita. kompensasi selalu ditawarkan, namun selalu menyengsarakan. Premium diturunkan 500 perak, namun yg menjadi pusat kebutuhan masyarakat kecil (Solar & Minyak Tanah) tetap saja manggut-manggut mencekik rakyat.
Belum lagi ekspansi Luar Negri........ semakin membuat banci kebijakan Negeri.
dan Ibu Pertiwi menangis... Apa yang dipikirkan dari Hari Pahlawan kawan? apakah lagu Coklat yg mengaransemen ulang lagu2 perjuangan........ Apa hanya sekedar teriakan bung Tomo yang sambil lalu..........

Pahlawan.. dimana kau sekarang. Banyak penindasan di Bumi Pertiwi Indonesia. Hak Raykat dikebiri,,,, dan semua hanya berjalan diatas kehidupan yang tentunya cukup berjalan saja.

Innalillahi wa innailaihi Rooji'un..........

Tidak ada komentar: